SISTEM PERIODIK UNSUR
1.Golongan
Golongan ditempatkan pada lajur vertical
dalam sistem periodik unsur modern. Penentuan golongan berkaitan dengan
sifat-sifat yang dimiliki unsur tersebut. Unsur-unsur dalam satu
golongan memiliki sifat-sifat yang mirip. Beberapa golongan diberi nama
khusus, yaitu:
- Golongan IA disebut golongan alkali (kecuali H), yang terdiri dari H (Golongan IA tetapi bukan alkali), Li, Na, K, Rb,Cs,Fr;
- Golongan IIA disebut golongan alkali tanah, yang terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra;
- Golongan VIIA disebut golongan halogen yang terdiri dari F, Cl, Br, I, At;
- Golongan VIIIA disebut gas mulia yang terdiri dari He, Ne, Ar,Kr, Xe Rn;
- Golongan IIIA disebut golongan boron-aluminium, yang terdiri dari B, Al, Ga, In, Ti;
- Golongan IVA disebut golongan karbon-silikon, yang terdiri dari C, Si, Ge, Sn, Pb;
- Golongan VA disebut golongan nitrogen-fosforus, yang terdiri dari N,P, As, Sb, Bi;
- Golongan VIA disebut golongan oksigen-belerang, yang terdiri dari O, S,Se,Te, Po;
- golongan IB sampai dengan VIIIB disebut golongan transisi
2. Periode
Periode ditempatkan pada lajur horizontal dalam sistem periodik unsur modern.
Periode suatu unsur menunjukan nomor kulit yang sudah terisi elektron (n terbesar) berdasarkan konfigurasi elektron.
Dalam sistem periodik unsur terdapat 7 periode, yaitu:
- Periode ke-1: terdiri atas 2 unsur
- Periode ke-2: terdiri atas 8 unsur
- Periode ke-3: terdiri atas 8 unsur
- Periode ke-4: terdiri atas 18 unsur
- Periode ke-5: terdiri atas 18 unsur
- Periode ke-6: terdiri atas 32 unsur, yaitu 18 unsur seperti pada period ke-4 atau ke-5, dan 14 unsur lagi merupakan deret lantanida, dan
- Periode ke-7: merupakan periode unsur yang belum lengkap. Pada periode ini terdapat deret aktinida.
Beberapa Golongan Unsur dalam Sistem Periodik Unsur
1. Golongan IA (logam Alkali)
Semua logam Alkali tergolong logam yang
lunak (kira-kira sekeras karet penghapus, dapat diiris dengan pisau0 dan
ringan (massa jenis li, Na,dan K kurang dari 1 g/cm3). Logam
Alkali memiliki 1 elektron valensi yang mudah lepas, sehingga merupakan
kelompok logam yang paling reaktif, dapat terbakar di udara, dan
bereaksi hebat dengan air. Dari Liitium ke Sesium reaksi dengan air
bertambah dahsyat. Litium bereaksi agak pelan, tetapi natrium bereaksi
dengan disertai terbentuknya api dan ledakan, sementara yang lainnya
bereaksi dengan lebih dahsyat lagi. Oleh karena kereaktifannya dengan
air dan udara,logam alkali biasa disimpan dalam kerosin (minyak tanah).
Litium atau senyawanya digunakan untuk
membuat baterai litium yang digunakan dalam barang-barang elektronik,
termasuk handphone. Logam natrium digunakan untuk membuat lampu tabung
yaitu lampu natrium yang banyak digunakan untuk penerangan jalan raya.
2. Golongan IIA (Logam Alkali Tanah)
Unsur-unsur golongan IIA disebut logam
alkali tanah. Logam alkali tanah juga tergolong logam aktif, tetapi
kereaktifannya kurang dibandingkan dengan logamalkali seperiode, dan
hanya akan terbakar di udara bila dipanaskan. Kecuali berilium, logam
alkali tanah larut dalam air. Magnesium dan stronsium digunakan dalam
membuat kembang api. Magnesium memberi nyala terang dan menyilaukan,
sedangkan stronsiu memberikan nayla merah terang. Senyawa magnesium,
yaaitu magnesium hidroksida (Mg(OH)2), digunakan sebagai antasida dalam obat mag. Batu kapur, pualam, dan mamer adalah senyawa kalsium, yaitu kalsium karbonat (CaCO3). Salah satu senyawa kalsium lainnya, yaitu kalsium hidroksida (Ca(OH)2), digunakan sebagai kapur sirih.
3. Golongan VIIA (Halogen)
Unsur-unsur golongan VIIA merupakan
kelompok unsur nonlogam yang sangat reaktif. Hal itu berkaitan dengan
elektron valensinya yang berjumlah 7, sehingga hanya memerlukan tambahan
1 elektron untuk mencapai konfigurasi stabil seperti gas mulia. Semua
unsur halogen bereaksi dengan tipe yang sama, walaupun kereaktifannya
berbeda. Halogen dengan logam membentuk senyawa yang kita sebut garam,
seperti NaF, NaCl, NaBr dan NaI. Oleh karena itu pula, unsur golongan
VIA disebut halogen artinya pembentuk garam. Kereaktifan unsur halogen
berkurang dari F ke I. Semua unsur halogen (golongan VIIA) berupa
molekul diatomik (F2, Cl2, Br2, I2),
berwarna dan bersifat racun. Fluorin berwarna kuning muda, klorin
berwarna hijau muda, bromin berwarana merah, dan uap iodin berwarna ungu
(iodin padat berwarna hitam). Halogen atau senyawanya banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Golongan VIIIA (Gas Mulia)
Unsur-unsur golongan VIIIA, yaitu
helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon, dan Radon, disebut gas mulia karena
semuanya berupa gas yang sangat stabil, sangat sukar bereaksi dengan
unsur lain. Tidak ditemukan satu pun senyawa alami dari unsur-unsur
tersebut. Unsur gas mulia terdapat di alam sebagai gas monoatomic
(atom-atomnya berdiri sendiri). Menurut para ahli, hal itu disebabkan
kulit terluarnya yang sudah terisi penuh. Kuli terluar yang terisi penuh
menjadikan unsur tidak reaktif. Namun demikian, Kripton, Xenon dan
Radon ternyata dapat ‘dipaksa’ bereaksi dengan beberapa unsur, sedangkan
Helium, Neon dan Argon sehingga sekarang belum berhasil direaksikan.
Gas mulia memiliki titik leleh dan titik
didih yang sangat rendah; titik didihnya hanya beberapa derajat di atas
titik lelehnya. Titik leleh dan titik didih gas mulia meningkat dari
atas ke bawah. Titik leleh dan titik didih helium mendekati 0K (titik
leleh -273,2oC, titik didih -268,9oC).
Dalam kehidupan sehari—hari, helium
digunakan untuk mengisi balon, neon digunakan untuk mengisi lampu
tabung, dan argon digunakan untuk mengisi bohlam lampu pijar.
5. Golongan B (Unsur Transisi)
Unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur
yang terdapat di bagian tengah sistem periodik unsur, yaitu usnur-unsur
golongan tambahan (golongan B). Sebagaimana telah dijelaskan,
unsur-unsur peralihan merupakan unsur-unsur yang harus dialihkan setelah
golongan IIA sehingga diperoleh unsur yang menunjukan kemiripan sifat
dengan golonga IIIA.
Unsur-unsur golongan transisi mempunyai sifat khas yang membedakannya dari unsur-unsur golongan utama (golongan A), diantaranya:
- Semua unsur transisi tergolong logam
- Mempunya kekerasan, titik leleh, dan titik didih yang relatif tinggi
- Banyak diantaranya membentuk senyawa-senyawa berwarna
- Kebanyakan dari logam yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industry adalah logam transisi. Misalnya besi, tembaga, kromium, nikel, titanium, perak, emas, dan platina.
Demikian tulisan mengenai Sistem
periodik unsur. Jika ada masukan, saran ataupun pertanyaan silahkan
beromentar ya. Semoga bermanfaat …..
Sumber:
Sutresna, N.(2005).KIMIA untuk SMA Kelas I (Kelas X) Semester 2. Grafindo Media Pratama:
Bandung.Purba, M.(2007). KIMIA: Untuk SMA Kelas X Semester 1. Erlangga: Jakarta
Sumber : http://kimiadasar.com/sistem-periodik-unsur/
0 komentar:
Posting Komentar